Belajar TOGA dan Outbond di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH)
PMR SMPN 2 Bangil
Belajar TOGA dan Outbond di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH)
Seloliman, Trawas. Mojokerto.
SMPN 2 Bangil merupakan sekolah Adiwiyata, tak luput pula Ektrakurikuler PMR turut serta dalam kepedulian terhadap Lingkungan Hidup. Berdasarkan program kegiatan PMR Tapel 2018-2019. Pada hari Sabtu dan Minggu ( 13-14 Oktober 2018). Anggota yang terdiri siswa siswi SMP 2 Bangil, melaksanakan pembelajaran lingkungan hidup di PPLH Seloliman, KecamatanTrawas, Kabupaten Mojokerto- Jawa Timur. Kegiatan tersebut diikuti oleh 70 peserta anggota PMR. Di dampingi 7 guru yang terdiri dari pembina dan guru pendamping.
PPLH seloliman merupakan salah satu swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup bertaraf Internasional. PPLH Seloliman itu sendiri diresmikan sejak tahun 1990 oleh pangeran Denhack. PPLH ini berada di lereng gunung Penanggungan. Luas lahan PPLH seloliman sekitar 4 hektar yang terbagi menjadi kebun pertanian, kebun sayur, kebun TOGA, kebun buah, dan peternakan. Bahan- bahan yang digunakan adalah bahan organik karena lebih higenis dan sehat dan sudah bersertifikat. Begitupula restoran di PPLH tidak menggunakan bahan 4P (Pemanis, Penyedap, Pewarna, dan Pengawet).
PMR merupakan Ekstrakurikuler dibidang kesehatan maka , memilih progam tanaman obat keluarga (TOGA). Selain bertujuan lebih peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar, diharapkan peserta mempunyai wawasan semua hal tentang tanaman TOGA, bisa membuat obat herbal, lebih kritis, inovatif dan kreatif, lebih mandiri,bisa mempraktekkan ilmu yang di dapat untuk lingkungan sekitar, bisa meningkatkan kerjasama sesama anggota, mampu berpikir positif,menjadi lebih percaya diri dan lebih teliti, mengembangkan jiwa kepemimpinan,mampu enghilangkan hambatan yang ada pada diri sendiri (rasa takut dan pesimis) yang dibatasi oleh keadaan lingkungan, mampu membangkitkan potensi diri dalam memperoleh solusi dan melatih tanggung jawab sosial (kesalahan seorang menjadi kesalahan kelompok)dan mampu berinteraksi dan menjaga dinamika kelompok.
Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan mulai hari Sabtu pukul 09.00 WIB. Peserta berkenalan dengan para pemandu tiap-tiap kelompok, di lanjut dengan presentasi analisa harapan di ruang aula yang sudah disiapkan sebelumnya. Pukul. 12.00 WIB Peserta mulai chek in penginapan dilanjutkan makan siang di lestoran. Pukul 13.30 WIB dimulailah observasi keliling kebun TOGA dan dijelaskan manfaatnya tiap-tiap TOGA oleh masing-masing pemandu. Selain itu mereka observasi membuat MOL yaitu pupuk organik cair dari potongan pelepah pisang yang di campur dengan air cucian besar dan dibiarkan selama 1 minggu. Cairan inilah yang digunakan untuk menyiram tanaman yang ada di PPLH. Setelah observasi peserta dipandu membuat minuman herbal dan dijelaskan manfaat minuman herbal tersebut untuk kesehatan. Diantanya membuat Bir Pletok, Secang, Pendat, dan Bandrek. Pukul 16.30 WIB Peserta istirahat, ishoma dan makan malam. Pukul 19.00 WIB presentasi perkelompok dilanjut pukul 21.00 WIB peserta melaksanakan kegiatan Jurit Malam. 00.00 WIB peserta barulah beristirahat.
Pada hari Minggu kegiatan dimulai pukul 06.00WIB yaitu olah raga pagi dilanjutkan dengan sarapan pagi di lestoran. Pukul 08.00 WIB breafing tim dengan game ice breaking dan energizing. Pukul 09.30 peserta jelajah alam seloliman dengan susur sungai dan haling rintang.pukul 12.30 makan siang di pinggir sungai dengan dibungkus daun yang sudah disiapkan oleh pihak lestoran. Pukul 13.30 penutupan dan kembali ke penginapan guna bersih diri. Pukul 14.30 WIB peserta meninggalkan PPLH.
Dengan padatnya kegiatan dan rasa lelah tidak membuat peserta jera. Banyak diatara peserta meminta pembina untuk menambah hari di PPLH. Walaupun di PPLH peserta belajar tanpa TV tanpa gadget karena sinyal yang hilang timbul tidak membuat peserta bosan. Sudah saatnya sebagai penerus bangsa haruslah peka terhadap lingkungan sekitar dan memahami manfaat berbagai macam TOGA sejak dini.
Di sinilah peserta mendapatkan pendidikan dan pengalaman berbagai macam pembelajaran. Mulai dari efek samping mengkonsumsi obat kimia yang secara terus menurus. Hingga manfaat meminum tanaman TOGA yang tidak mempunyai efek samping. Paling tidak untuk diri mereka sendiri dan keluarganya. Selain itu mereka mempunyai rasa social tinggi dan solidaritas. Jayalah PMR SEMBADA.
Penulis,
Zihan dan Ayunda 8c
Anggota PMR Sembada
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Berita Lainnya :
- outdoor activity
- Aksi Peduli Korban Bencana Gempa Di Lombok
- LAGA AMAL PALU DAN DONGGALA
- API UNGGUN WARNAI SEMARAK LDKS OSIS SMP NEGERI 2 BANGIL
- BANGGA, RAIH JUARA I RECYCLING FASHION CARNIVAL
Kembali ke Atas